Nama Zaadit Taqwa tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial, sehabis keberaniaanya memberi kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo ketika dia menghadiri Dies Natalies ke-68 di Universitas Indonesia (2/2/2018). Keberanian Zaadit Taqwa menilbulkan reaksi yang bermacam-macam di kalangan netizen banyak yang menyanjung tapi banyak juga yang menyesalkan perbuatannya sebab dianggap kurang sopan.
Sumber : Intagram/Zaaditt
Aksi Zaadit merupakan simbol kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo di tahun ke Empat kepemimpinannya masih menyisakan banyak problem dan janji-janji politik yang belum dilaksanakan. Salah satu yang menjadi sorotan media ketika ini yakni masalah gizi jelek dan wabah campak yang telah menewaskan 71 orang menyerupai dilansir laman nasional.kompas.com 31/01/2018.
Belum lagi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang akan menunjuk Dua perwira tinggi polri untuk untuk menduduki plt di Jawa Barat dan Sumatra Utara, sehingga menjadikan perdebatan sebab dianggap telah menciderai reformasi. Netralitas Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia dipertanyakan, sebab salah satu paslon cagub Jawa Barat merupakan mantan perwira polisi.
Siapa sebetulnya Zaadit ?
Nama Lengkap : Muhammad Zaadit Taqwa
Berasal dan tinggal di Depok, Ia meruapakan lulusan SDIT Ummul Quro Depok, MTsN4 Jakarta dan Sekolah Menengan Atas Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah. Ia merupakan mahasiswa prodi Fisika FMIPA angkatan 2014.
Beliau juga aktif berorganisasi diantaranya, HMD Fisika Universitas Indonesia 2016, BEM FMIPA Universitas Indonesia 2017, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia 2018.
Kritik Ketua BEM UI tersebut sebagai pemilik akun Instagram @zaaditt eksklusif direspon pihak istana dengan memperlihatkan kepada Zaadit untuk mengunjungi Asmat papua, namun usulan istana dibalas oleh Zaadit dan kawan-kawan BEM UI dengan melaukan agresi penggalangan dana di https://kitabisa.com/donasiasmat dan hal tersebut eksklusif menerima respon konkret dari masyarakat, dengan sasaran fundraising 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) namun hingga pada goresan pena ini dibentuk sudah terkumpul 191.585.658 (Seratus sembilan puluh satu juta lima ratus delapan puluh lima ribu enam ratus lima puluh delapan rupiah) sedangkan waktu bantuan yang berikan masih 34 hari lagi, sungguh luar biasa, sudah tercapai 383% dari sasaran yang diinginkan.
Sumber : Instagram/Zaaditt
Saat ini Tim Departemen Sosial Masyarakat BEM UI dan BEM Fakultas se-UI sedang berkordinasi dengan beberapa forum kemanusiaan sebelum memutuskan melalui forum mana dana ini akan disalurkan.
Apa yang telah dilakukan ketua BEM UI 2018 ini merupakan pemantik untuk menyadarkan mahasiswa Indonesia biar lebih kritis dalam merespon kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat kecil serta peduli nilai-nilai sosial.
Salam , salam mahasiswa Indonesia, salam perubahan Indonesia lebih baik, KITABISA
Apa yang telah dilakukan ketua BEM UI 2018 ini merupakan pemantik untuk menyadarkan mahasiswa Indonesia biar lebih kritis dalam merespon kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat kecil serta peduli nilai-nilai sosial.
Salam , salam mahasiswa Indonesia, salam perubahan Indonesia lebih baik, KITABISA
Advertisement